Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sekali potensi perikanan yang dapat dikelola dan tentunya dapat menghasilkan devisa yang besar untuk negara. Salah satu Provinsi yang memiliki potensi perikanan yang cukup besar adalah Provinsi Nusa Tengara Barat. Provinsi ini terdiri dari 10 Kabupaten/Kota yang masing-masingnya memiliki potensi perikanan yang cukup baik untuk dikelola.
Pada setiap wilayah Kabupaten/Kota memiliki potensi darat dan laut yang cukup luas untuk dimanfaatkan olah masyarakat dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Adapun potensi luas lahan darat dan laut yang dimiliki oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat dilihat pada tabel (data per februari 2014) di bawah ini :
Pada tabel dapat terlihat potensi darat yang dimiliki oleh Provinsi NTB adalah seluas 20.153,15 Km dan potensi luas lahan laut lebih luas dibandingkan potensi lahan darat yaitu seluas 29.159,04 Km. Bukan hanya potensi luas lahan darat dan laut saja yang dimiliki oleh Provinsi NTB, akan tetapi Provinsi NTB memiliki potensi berupa pulau kecil sejumlah 278 pulau yang tentunya dikelola dengan baik akan menghasilkan banyak keuntungan bagi Indonesia.
Potensi Perikanan Budidaya Laut di wilayah NTB cukup mempunyai peluang yang sangat besar untuk dikembangkan. Beberapa komoditi unggulan udidaya laut di provinsi ini adalah rumput laut, mutiara, kerapu, lobster, dll. Komoditi yang paling besar dikembangkan di NTB adalah rumput laut yang memiliki potensi areal seluas 41.000 Ha yang memiliki potensi produksi sebesar 1.800.000 ton. Pada saat ini pemanfaatan lahan potensi rumput laut hanya menghasilkan produksi sebanyak 657.757 ton, sehingga masih tersisa 54.46 % potensi lahan rumput laut yang belum termanfaatkan di Provinsi NTB.
Selain rumput laut komoditi mutiara , kerapu dan lobster memiliki potensi yang cukup besar karena pemanfaatannya masih belum maksimal terutama untuk komoditas ikan laut yang menghasilkan produksi sebesar 1.5 % dari jumlah potensi produksi yang dimiliki. Berdasarkan data tersebut memberikan gambaran peluang usaha dibidang perikanan budidaya laut di Provinsi NTB dan sekaligus dapat lebih memotivasi calon wirausaha untuk dapat mengelola lahan yang belum termanfaatkan secara maksimal.
Sumber: komekonomi
Pada setiap wilayah Kabupaten/Kota memiliki potensi darat dan laut yang cukup luas untuk dimanfaatkan olah masyarakat dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Adapun potensi luas lahan darat dan laut yang dimiliki oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat dilihat pada tabel (data per februari 2014) di bawah ini :
Pada tabel dapat terlihat potensi darat yang dimiliki oleh Provinsi NTB adalah seluas 20.153,15 Km dan potensi luas lahan laut lebih luas dibandingkan potensi lahan darat yaitu seluas 29.159,04 Km. Bukan hanya potensi luas lahan darat dan laut saja yang dimiliki oleh Provinsi NTB, akan tetapi Provinsi NTB memiliki potensi berupa pulau kecil sejumlah 278 pulau yang tentunya dikelola dengan baik akan menghasilkan banyak keuntungan bagi Indonesia.
Potensi Perikanan Budidaya Laut di wilayah NTB cukup mempunyai peluang yang sangat besar untuk dikembangkan. Beberapa komoditi unggulan udidaya laut di provinsi ini adalah rumput laut, mutiara, kerapu, lobster, dll. Komoditi yang paling besar dikembangkan di NTB adalah rumput laut yang memiliki potensi areal seluas 41.000 Ha yang memiliki potensi produksi sebesar 1.800.000 ton. Pada saat ini pemanfaatan lahan potensi rumput laut hanya menghasilkan produksi sebanyak 657.757 ton, sehingga masih tersisa 54.46 % potensi lahan rumput laut yang belum termanfaatkan di Provinsi NTB.
Selain rumput laut komoditi mutiara , kerapu dan lobster memiliki potensi yang cukup besar karena pemanfaatannya masih belum maksimal terutama untuk komoditas ikan laut yang menghasilkan produksi sebesar 1.5 % dari jumlah potensi produksi yang dimiliki. Berdasarkan data tersebut memberikan gambaran peluang usaha dibidang perikanan budidaya laut di Provinsi NTB dan sekaligus dapat lebih memotivasi calon wirausaha untuk dapat mengelola lahan yang belum termanfaatkan secara maksimal.
Sumber: komekonomi